GELORA.ME — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membatalkan program sarapan bergizi gratis di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Pramono Anung usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Pramono menjelaskan anggaran program sarapan gratis tersebut dialihkan untuk memperbesar kapasitas Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), yang dianggap sebagai prioritas utama bagi warga Jakarta saat ini.
“Sarapan pagi yang dulu pernah kita gagas nanti akan dirubah programnya menjadi apa dan apa akan ada. Anggaran yang rencananya untuk sebagian untuk sarapan pagi gratis, kami akan alihkan untuk memperbesar kapasitas KJP yang menjadi masalah serius di Jakarta saat ini,” ujar Pramono.
Pihaknya, kata dia, telah memutuskan untuk meningkatkan nominal bantuan KJP dari Rp520.000 menjadi Rp705.000 per bulan.
Dia meyakinkan, bahwa proses penyaluran yang sebelumnya terhambat juga ditargetkan selesai pada Maret atau paling lambat April.
Tak hanya KJP, program KJMU yang sebelumnya mengalami kendala juga akan ditingkatkan.
Pramono memastikan mahasiswa penerima KJMU kini akan mendapatkan beasiswa hingga lulus, asalkan memenuhi syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang ditentukan.
Pemerintah Jakarta juga menargetkan peningkatan jumlah penerima KJMU dari 15.000 menjadi 20.000 orang pada tahun depan.
Artikel Terkait
Analisis Peluang Kemenangan Prabowo di Pilpres 2029: Nyaris Tanpa Lawan Tanding?
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas