GELORA.ME - Kasus dugaan megakorupsi di PT Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 193 triliun mendapat sorotan dari analis komunikasi politik, Hendri Satrio.
Menurutnya, sorotan terhadap pelaku utama dalam kasus ini mulai tenggelam akibat dominasi isu-isu politik yang menyedot perhatian publik.
Hendri Satrio menilai bahwa keberadaan "gorengan politik" telah berhasil mengalihkan fokus masyarakat dari substansi kasus korupsi besar yang merugikan negara.
Ia menyatakan bahwa hal ini adalah bukti bahwa isu politik yang sengaja dimunculkan telah menutupi fokus terhadap pengungkapan pelaku utama.
“Kasus ini merupakan kelanjutan dari sorotan saya sebelumnya, di mana saya meminta masyarakat untuk tidak terjebak pada narasi politik. Fokus utama kita seharusnya pada kasus ini,” ujar Hendri, Senin 10 Maret 2025.
Ia juga menekankan bahwa kini banyak pihak yang mulai lupa dengan siapa saja yang terlibat dalam korupsi tersebut, terutama para pengusaha yang diduga memiliki peran penting dalam kejahatan ini.
Hendri khawatir, jika masyarakat terlalu sibuk dengan spekulasi politik, pelaku utama bisa saja lolos dari pengawasan.
“Kita harusnya fokus ke kasusnya, nah sekarang malah seperti ini, pertama, siapa pelaku-pelakunya, ada yang tahu nggak? Kedua, soal pengusaha yang namanya hilang dari perbincangan. Kalau sampai tenggelam, berarti canggih sekali pengusaha ini memanfaatkan situasi, dan terbukti sekarang orang mulai lupa nama-nama pelakunya,” jelas Hendri.
Sebelumnya Hendri juga mengingatkan bahwa pengalihan isu ke ranah politik bisa menjadi strategi untuk menutupi identitas para pelaku utama dalam kasus ini.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya jika masyarakat terlena dengan isu politik, maka para pengusaha atau pelaku yang terlibat dalam megakorupsi tersebut bisa lolos dari jeratan hukum.
“Pengusaha atau pelaku yang canggih ini bisa lolos kalau kita lengah. Masyarakat harus terus menekan agar hukum berjalan dan dalangnya terungkap,” tegasnya.
Kasus ini masih terus menjadi perhatian publik, dan banyak yang berharap agar pihak berwajib dapat segera mengungkapkan siapa saja yang bertanggung jawab atas kerugian negara yang sangat besar ini.
“Pengusaha atau pelaku yang canggih ini bisa lolos kalau kita lengah. Masyarakat harus terus menekan agar hukum berjalan dan dalangnya terungkap,” tegasnya.
Sumber: disway
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit