GELORA.ME -Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum Partai Golkar sangat mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Padahal Airlangga dijadwalkan menyelesaikan masa jabatannya hingga Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember 2024, yang tinggal beberapa bulan lagi.
Pemerhati sosial politik Sugiyanto menncurigai ada masalah serius yang dihadapi Airlangga sehingga memutuskan mundur.
"Pengunduran diri ini tentu menciptakan preseden buruk bagi seorang ketua umum partai yang memilih mundur tepat menjelang Munas," kata Sugiyanto dalam keterangannya, Senin (12/8).
Keputusan mundur Airlangga ini juga mengundang spekulasi terkait dinamika politik nasional.
Padahal Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga telah memainkan peran penting dalam mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wapres terpilih.
Selain itu, Partai Golkar juga berhasil menambah perolehan suara dan kursi di parlemen, sehingga menjadikannya pemenang pemilu kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit