"Kalau di Komisi II kadang-kadang evaluasi lebih keras dari itu karena kami mitra. Tetapi saya setuju hidup mewah itu adalah penyakit," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2024).
Mardani mengatakan pihaknya pun akan mengevaluasi anggaran yang dimiliki KPU buntut dari gaya hidup mereka. Ia mengatakan kritik yang dilayangkan Mahfud menjadi masukan yang cukup berdampak bagi DPR RI.
"Kita menengarai itu terjadi dan ini menjadi satu masukan yang besar bagi kami di Komisi II untuk meneliti ulang seperti apa konstruksi anggaran," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini pihaknya hanya mampu membahas anggaran terhadap KPU hingga di tahapan pertama. Karenanya, ia akan menaggil petinggi KPU untuk memperhatikan alokasi anggaran tersebut.
"Itu terjadi karena sampai sekarang DPR cuman bisa membahas anggaran memang ditahapan satu, tidak sampai ke tingkatan tiga. Tentu ini menjadi catatan kita akan menanggil juga Sekjen KPU dan lain-lain agar betul-betul memerhatikan itu," ucapnya.
Akan tetapi, Mardani menyebut akan sangat merepotkan bila menyanggupi permintaan Mahfud terkait pergantian seluruh komisioner KPU, sebab penyelenggaraan Pilkada 2024 sudah di depan mata.
"Kalau pergantian sekarang akan sangat repot karena waktunya sudah sangat pendek, kita tetap menghargai semangat Pak Mahfud, tetapi dengan segala kekurangan sistem harus jalan karena kalau sistem berantakan akan berantakan," ujar Mardani.
Diketahui, Mahfud turut menyoroti kasus pemberhentian eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit