GELORA.ME -Kebijakan impor listrik dari Malaysia untuk wilayah Kalimantan, diprediksi bakal membuat utang Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin parah.
Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi hal tersebut saat mengisi podcast wartawan senior Hersubeno Arief, di kanal Youtube Forum News Network (FNN), Jumat (21/6).
Mulanya, Rocky memandang prinsip ketersediaan atau supply listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan. Seperti menghidupkan industri-industri di suatu wilayah sehingga dibangun pembangkit tenaga listrik tambahan.
"(Dengan adanya) pabrik-pabrik ekonomi tumbuh, tentu permintaan energi tumbuh," ujar Rocky.
Namun, mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu mendapati pengadaan listrik di Jawa tidak memberikan dampak ekonomi positif bagi industri. Menurutnya, supply listrik yang berlebih di Jawa hanya dijadikan tameng untuk mengimpor listrik dari Malaysia bagi wilayah Kalimantan.
"Fakta bahwa kita masih impor seolah-olah menunjukkan ekonomi tumbuh, padahal memang enggak ada produksi listrik di kita. Nah itu masalahnya di Kalimantan kan," papar Rocky.
"Justru di Jawa itu kelebihan karena ekonominya tidak tumbuh. Bagaimana logikanya? Ya ekonomi industri itu justru PHK, maka pabriknya tutup, pindah, relokasi. maka kelebihan listrik di situ seolah-olah karena ada permintaan, justru karena tidak ada permintaan maka kelebihan listrik," sambungnya berpendapat.
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan