“Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar - Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan Capres-Cawapres lain. Itu blunder terbesar kubu Ganjar yang tak menyadari efek Jokowi bagi elektabilitas Ganjar- Mahfud,” jelas dia.
Pada bulan Oktober 2023, Adjie menyebut pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar – Mahfud sebesar 39.4 persen. Bulan November 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 31.9 persen. “Terdapat penurunan sebesar 7.5 persen,” ungkapnya.
Selanjutnya, Adjie mengatakan basis Ganjar di Jawa Tengah juga direbut oleh Gibran Rakabuming Raka selaku calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Bulan Oktober 2023, kata dia, pemilih Ganjar – Mahfud di Jawa Tengah sebesar 70.1 persen. Saat ini, pemilih Ganjar – Mahfud sebesar 61.8 persen pada November 2023. Di sisi sebaliknya, terdapat kenaikan dukungan untuk Prabowo – Gibran di Jawa Tengah.
Pada Oktober 2023, elektabilitas Prabowo – Gibran di Jawa Tengah sebesar 10.7 persen. Bulan November 2023, elektabilitas Prabowo - Gibran mengalami kenaikan signifikan menjadi 24.6 persen.
“Jawa Tengah adalah basis terbesar suara Ganjar. Tapi ketika menang Pilkada di Jawa Tengah tahun 2018, dukungan pada Ganjar hanya 58,78 persen. Sementara Jokowi menang di Jawa Tengah pada Pilpres 2019 sebesar 77,29 persen. Jokowi lebih populer dan mengakar di Jawa Tengah dibandingkan Ganjar. Gibran dapat merepresentasikan Jokowi lebih kuat dibandingkan Ganjar di Jawa Tengah. Kini secara perlahan, Gibran sudah mulai mengikis suara Ganjar di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat
Prabowo Diminta Tak Lindungi Jokowi & Luhut: Analisis Dampak dan Konsekuensi Politik
Analisis Peluang Kemenangan Prabowo di Pilpres 2029: Nyaris Tanpa Lawan Tanding?