GELORA.ME -Usulan putra sulung Presiden Pertama RI Ir. Soekarno, Guntur Soekarno Putra, agar Presiden Joko Widodo menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP, sulit terealisasi.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum.
“Masalahnya, apakah Megawati mau menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan PDIP kepada Jokowi? Hal itu kemungkinan sangat kecil,” kata Jamiluddin dalam keterangannya, Senin (2/10).
Dosen Universitas Esa Unggul ini menjelaskan, dua anak Megawati dalam hal ini Prananda Prabowo dan Puan Maharani jauh lebih potensial menggantikan Megawati sebagai ketua umum PDIP. Sebab, ketuanya adalah trah Soekarno.
Terlebih, Puan selama ini lebih banyak disiapkan mewakili Megawati dalam urusan eksternal. Karena itu, Puan banyak bertemu dengan pimpinan partai.
Sementara Prananda tampaknya ditugasi untuk membenahi internal partai. Prananda lebih banyak melakukan konsolidasi ke dalam partai.
“Karena masalah internal lebih banyak dipercayakan kepada Prananda, ada kemungkinan ia yang lebih disiapkan untuk menggantikan Megawati,” demikian Jamiluddin.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Roy Suryo Klaim Punya Bukti Gibran Hanya Kursus 6 Bulan di Australia: Bukan Sekolah Setara SMA/SMK Selama 3 Tahun!
Dokter Tifa Ingatkan Dosa Pemerintahan Jokowi, Khawatir Indonesia Seperti Nepal!
Kejar Aliran Dana Korupsi Kuota Haji, KPK Buka Peluang Periksa Ketum PBNU Yahya Cholil
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang 118 Jamaah ke KPK, Satu Orang 4.500 US Dolar