GELORA.ME - Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari menyebut ada seorang capres yang juga menteri diduga menampar dan mencekik wakil menteri (wamen) di ruang rapat kabinet. Kabarnya, capres tersebut adalah Prabowo Subianto.
Namun, hal itu dibantah Juru Bicara (jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus capres Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurut Dahnil, informasi yang disampaikan Alifurrahman melalui video di Chanel Youtube Seword TV adalah hoaks atau bohong.
Menurutnya, Alifurrahman telah menebar informasi hoaks tersebut ke ruang publik melalui chanel Youtube.
"Hoaks dan penipuan. Harus ditangkap itu yang menebar fitnah," tegas Dahnil Anzar Simanjuntak saat dikonfirmasi fin.co.id melalui pesan singkat WhatsApp (WA) pada Senin, 18 September 2023.
Belum diketahui apakah Prabowo Subianto akan menempuh jalur hukum atau tidak terkait informasi yang disampaikan Alifurrahman melalui chanel Youtube Seword TV tersebut. Saat ditanya hal tersebut, Dahnil belum memberikan jawaban.
Seperti diberitakan, Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari menyebut ada seorang capres yang juga menteri diduga menampar dan mencekik wakil menteri (wamen) di ruang rapat kabinet. Kabarnya, capres tersebut adalah Prabowo Subianto.
Karena, Prabowo Subianto adalah satu-satunya capres yang sampai saat ini menjabat menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Prabowo Subianto hingga masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan). Sementara 2 capres lainnya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur.
Bagaimana sebenarnya kronologis terjadinya dugaan capres menampar dan mencekik Wamen di ruang rapat kabinet tersebut?
Seperti diketahui, sebuah isu beredar di WhatsApp (WA) grup. Isinya tentang seorang capres diduga menampar dan mencekik wakil menteri (wamen) di ruang rapat kabinet.
"Isu yang beredar di grup WhatsApp mempertanyakan situasi atau cerita dalam sebuah rapat kabinet. Dimana ada salah seorang capres yang juga masih menjadi menteri dikabarkan mencekik salah seorang wakil menteri," kata Alifurrahman seperti dikutip fin.co.id dari chanel Youtube Seword TV pada Senin, 18 September 2023.
Dalam video berdurasi 11 menit 47 detik tersebut, Alifurrahman menyebut dugaan penamparan dan pencekikan yang dilakukan capres kepada wamen itu terjadi sebelum rapat kabinet dimulai.
"Jadi ada capres menteri nyekek wakil menteri saat rapat kabinet belum mulai. Dan sebelumnya katanya ditampar. Ini kemudian ditanyakan di grup WA," imbuh Alifurrahman.
Dalam situasi seperti itu, lanjutnya, para menteri lainnya melerai. Alifurrahman menyatakan situasi dalam ruang rapat kabinet sudah agak chaos.
"Karena wakil menterinya sudah ketakutan. Karena dipegang nih. Kemudian coba dilerai oleh para menteri dan staf yang hadir di rapat tersebut," terang Alifurrahman.
Wakil menteri tersebut, menurut Alifurrahman, hingga kini masih tidak terima setelah diduga ditampar dan dicekik oleh capres tadi.
Alifurrahman menegaskan dirinya mendapat informasi terkait cerita itu sekitar minggu lalu. Info tersebut bersumber dari salah seorang staf yang hadir dalam rapat kabinet.
"Dia (informan) bilang jangan keluar dulu. Karena ini menjadi suatu cerita yang mungkin nanti akan diceritakan oleh orang lain. Atau menjadi suatu sejarah terkait rapat kabinet dimana ada seorang menteri mencekik wakil menteri," paparnya.
"Ini menjadi satu sejarah hitam di rapat kabinet. Waktu itu informan saya bilang begitu. Tapi sekarang ini cerita itu jadi beredar di WhatsApp Grup. Tampaknya ini hanya soal waktu saja. Kapan cerita ini akan diklarifikasi atau dibenarkan oleh berbagai pihak," terang Alifurrahman.
Karena, kata Alifurrahman, orang-orang yang menyaksikan kejadian ini banyak. Seperti beberapa menteri dan staf. Sehingga mereka punya cerita dan sudut pandang masing-masing.
"Kabarnya, setelah kejadian itu para menteri agak ketakutan. Karena para menteri itu kan bukan orang-orang preman yang terbiasa dengan pencekikan atau penamparan. Mereka orang-orang terdidik yang mungkin jauh dari situasi semacam itu," urai ," Alifurrahman.
Namun, tiba-tiba dalam sebuah rapat yang semestinya aman dan kondusif, terjadi dugaan penamparan dan pencekikan di depan mata para menteri dan staf.
"Hal itu yang membuat beberapa menteri agak trauma. Sehingga cerita ini menjadi aib dari sidang kabinet. Meskipun pada akhirnya cerita penamparan dan pencekikan ini akhirnya sampai kepada presiden," tukas Alifurrahman.
"Dan presiden menurut informasi yang saya dapatkan, agak kaget dengan situasi seperti itu. Karena nggak sempat terpikir sebelumnya kalau di level nasional, di level menteri dan wakil menteri terjadi cekcok atau terjadi penamparan dan pencekikan seperti ini," sambung Alifurrahman.
Pada level kabupaten atau gubernur (provinsi), kata Alifurrahman, situasi seperti itu hampir tidak pernah terjadi.
"Dari cerita yang beredar di grup WhatsApp, saya meyakini bahwa nantinya itu lebih detail dari sekedar pertanyaan benar tidaknya terjadi pencekikan dan penamparan seperti itu," lanjutnya.
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan