GELORA.ME -Menjadi kepala negara bukan perkara mudah. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo di forum Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (16/8).
Presiden dua periode itu mengaku banyak menerima amarah hingga makian, mulai disebut bodoh hingga Firaun. Namun Jokowi mengaku tak mempersoalkan itu, tapi dia mengaku sedih, karena budaya santun dan budi pekerti menghilang.
Menurut Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, Jokowi tidak seharusnya curhat di hadapan rakyat. Presiden wajib menunjukkan sikap negarawan.
"Nggak apa-apa kok sedih? Nggak apa-apa kok diomongin di mimbar negara?" kata Andi, saat dikonfirmasi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/8).
Menurutnya, sebagai pemimpin negara, Jokowi harusnya membicarakan arah bangsa dan apa yang sudah dan akan dilakukan.
"Bukan keseringan bicara saya, saya, saya melulu. Dari ucapannya itu justru mempertontonkan ke-aku-annya," sentil Andi Sinulingga.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Pesan Menohok SBY: Jangan Ganggu Aceh, Kembalikan 4 Pulau Tersebut ke Tuannya!
Tito Punya Agenda Tersembunyi Goyang Prabowo dari Dalam?
Eks Ketua BEM UI Sebut Jokowi Bisa Pakai Cara Brutal Pertahankan Kekuasaan Gibran: Politik Sandera
Pencaplokan 4 Pulau Aceh Dicurigai untuk Kepentingan Politik Dinasti Jokowi Melalui Mendagri Tito