Ogah Beli Baju Kampanye Ganjar, Pakar Hukum Sebut Mirip Seragam Tahanan Nazi

- Senin, 07 Agustus 2023 | 22:30 WIB
Ogah Beli Baju Kampanye Ganjar, Pakar Hukum Sebut Mirip Seragam Tahanan Nazi

GELORA.ME - Pakar hukum tata negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar alias Uceng mengatakan baju kampanye yang dikenakan bakal calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo mirip pakaian tahanan Nazi.


Mulanya, Uceng mengungkap adanya pekerjaan seorang analis yang bekerja menganalisis kecenderungan orang-orang di Indonesia. Termasuk menganalisis warna hingga pakaian kesukaan.


"Kira-kira orang Indonesia paling senang kalau iklan itu ditampilkan warna apa? Kalau baju kira-kira baju apa?" kata Uceng kepada wartawan, dikutip, Senin, 7 Agustus 2023. 


Saat itu, Uceng langsung menyoroti baju kampanye hitam putih yang dikenalkan Ganjar ke relawannya saat menghadiri acara Silaturahmi 1 Muharam 1445 H di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juli 2023 lalu.


"Ini sekaligus mohon maaf ya, saya enggak tahu apakah Ganjar melakukan itu (analisis) ketika tampil kemarin (menggunakan baju kampanye hitam putih)," ucapnya.


Uceng menilai, motif garis hitam putih pada baju kampanye Ganjar itu sangat jelek. Ia secara terang-terangan juga tak tertarik membeli jika baju itu dipasarkan secara luas.


"Hitam putih tuh, saya enggak tahu ya, jelek banget, saya enggak tertarik beli sama sekali," kata dia.


Ganjar Diduga Tidak Gunakan Konsultan Sebelum Perkenalkan Baju Kampanye Tersebut


Lain halnya dengan baju kampanye Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bersanding dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2012 lalu.


Menurutnya, baju kampanye Jokowi-Ahok akan tetap menarik dibeli jika terlepas dari unsur politik sekalipun. Sementara baju kampanye Ganjar, menurut Uceng sama seperti pakaian yang dikenakan tahanan Nazi.


Uceng menduga, Ganjar tidak menggunakan konsultan lebih dulu sebelum memperkenalkan baju kampanye itu ke publik.


Halaman:

Komentar