GELORA.ME - Target kemiskinan ekstrem 0 persen tahun 2024 sebagaimana dicanangkan PDIP sulit terwujud. Apalagi jika melihat rekam jejak Presiden Joko Widodo serta bakal capres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, masalah kemiskinan masih menjadi PR yang belum selesai.
Dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo, Efriza mencatat, kuasa PDIP atas pemerintahan hari ini tak berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Jokowi saja saat ini sebagai presiden terlihat tak berdaya, karena kemiskinan di tahun 2020 tinggi,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/6).
Meski jumlah kemiskinan era Jokowi berada di angka puluhan juta, pengamat politik Citra Institute itu mencatat kategori kemiskinan ekstrem nyaris setengahnya.
“Pada 2020 lalu angka kemiskinan sebesar 24,7 juta jiwa. Tapi ada sebanyak 9,91 masuk kategori miskin ekstrem,” urainya.
Berkaca pada pengalaman pemerintahan Jokowi selama hampir dua periode itu, Efriza ragu capres PDIP, Ganjar Pranowo mampu merealisasikan target 0 persen kemiskinan ekstrem.
Apalagi kinerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah juga belum mampu menurunkan angka kemiskinan.
“Makanya target nol persen itu tidak masuk akal, gagasan halu kalau pakai bahasa anak sekarang. Dan juga tidak mendidik masyarakat. Itu target tinggi yang mustahil terealisasi,” demikian Efriza.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Jokowi Tiba di Polda Metro Jaya, Laporkan Tuduhan Ijazah Palsu
Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Diduga demi Kepentingan Politik Kekuasaan Keluarga Jokowi
2 Calon Kuat yang Diramalkan Bakal Gantikan Hasan Nasbi jadi Kepala PCO
Kasus Ijazah Diberitakan Media Asing, Dokter Tifa: Hati-hati Pak Jokowi