GELORA.ME -Cawe-cawe politik sudah mulai dilakukan oleh Presiden Joko Widodo untuk Pilpres 2024. Salah satu indikatornya adalah pengumuman akan memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena dianggap bertindak sendirian saat menyodorkan proposal perdamaian Rusia-Ukraina.
Apalagi, pengumuman Jokowi itu disaksikan langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan calon presiden dari banteng moncong putih, Ganjar Pranowo.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi merasa bingung dengan apa yang disampaikan Jokowi tersebut. Katanya, ada beragam tafsir yang bisa muncul. Terlebih, Jokowi pernah menekankan bahwa tidak ada kebijakan menteri. Porsi menteri hanya menjalankan kebijakan presiden.
“Apa yang dilakukan menteri harus sesuai dengan arahan presiden, menteri tidak bertindak sendiri, menteri menjalankan visi misi presiden," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/6).
Muslim lantas berspekulasi bahwa pemanggilan tersebut merupakan upaya dari Jokowi untuk menekan laju Prabowo di Pilpres 2024. Jokowi juga ingin memberi pesan kepada Megawati bahwa dirinya komitmen dengan PDIP dan tidak mengendorse Prabowo.
"Bisa jadi ini menjadi pembuktian Jokowi tidak lagi mengendorse Prabowo. Atau dengan kata lain, ini cara Jokowi cawe-cawe capres? Atau cara Jokowi menghambat Prabowo sebagai capres?" pungkas Muslim.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Ada Pihak Minta Kasus Ijazah Jokowi Dilanjutkan, Kuasa Hukum: Upaya Kriminalisasi
Yusril: Perjanjian Helsinki Tak Dapat Jadi Rujukan untuk Tentukan Kepemilikan 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut
Tuai Polemik, Ketua PBNU Tuding Aktivis Penolak Tambang Wahabisme dan Ekstremis
VIRAL Kades di Cirebon Saweran di Klub Malam: Rumah Saya Banyak, Mobil Tiga!