GELORA.ME -Pengakuan Presiden Joko Widodo akan cawe-cawe untuk kepentingan bangsa dan negara nampaknya hanya alasan tersurat dari tujuan lain yang tidak disebutkan.
Menurut analisa pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, alasan cawe-cawe untuk kepentingan bangsa dan negara hanya membuat Jokowi seolah-olah negarawan.
“Namun pesan tersirat tampaknya tidak demikian," kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/6).
Bacaan Jamiluddin, Jokowi ingin cawe-cawe untuk memastikan program yang dicanangkan selama menjabat akan tetap dilanjutkan oleh presiden mendatang.
"Terutama soal IKN Nusantara tentunya,” tekannya.
Untuk itu, kata Jamiluddin lagi, Jokowi ingin memastikan capres mendatang haruslah sosok yang berkomitmen untuk melanjutkan program kerjanya. Sejauh ini, sosok Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang secara terbuka mengatakan akan melanjutkan program Jokowi.
“Oleh karena itu, Jokowi merasa nyaman terhadap dua sosok tersebut. Berbeda halnya dengan Anies Baswedan yang mengusung perubahan. Peluang untuk tidak melanjutkan program Jokowi tentu sangat besar. Hal ini tampaknya merisaukan Jokowi,” ucapnya.
Jamiluddin menambahkan, Jokowi tak ingin program kebanggaannya dan dinilainya paling baik, tidak dilanjutkan Anies bila terpilih jadi presiden. Baginya hal itu tampaknya tak boleh terjadi.
“Cawe-cawenya itu tampaknya mengarah juga untuk memenangkan capres yang dinilainya akan melanjutkan program kerjanya. Untuk memuluskannya, Anies tampaknya coba dihambat geraknya dengan menggunakan berbagai cara dan beragam saluran,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Yusril: Perjanjian Helsinki Tak Dapat Jadi Rujukan untuk Tentukan Kepemilikan 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut
Tuai Polemik, Ketua PBNU Tuding Aktivis Penolak Tambang Wahabisme dan Ekstremis
VIRAL Kades di Cirebon Saweran di Klub Malam: Rumah Saya Banyak, Mobil Tiga!
Ketua PBNU Gus Ulil Samakan Penolakan Tambang dengan Wahabisme: Aktivis Lingkungan Terlalu Ekstrem?